Ribut-ribut soal kata "pribumi", bahasa selalu memberikan solusinya. Jika kata pribumi kemudian digunakan untuk menghantam etnis tertentu, maka KBBI secara tegas menolaknya.
Meskipun dilacak dari sisi historis, Bangsa Indonesia adalah ras campuran. Namun soal pribumi lebih pada penduduk asli, yang berarti lahir di tempat tersebut dan memiliki dokumen kependudukan di wilayah tersebut.
Jika konteks wilayahnya Indonesia, ya siapapun yang lahir dan tercatat syah sebagai warga Indonesia, berarti pribumi. Bukankah sesederhana itu?
Jadi Ahok pun juga pribumi, karena ia lahir di salah satu wilayah syah NKRI dan diakui sebagai warga negara Indonesia.
Tapi sebaiknya kata pribumi diminimalisir penggunaannya, sebab pribumi--atau Inlander--menurut Belanda dulu, kerap kali dijadikan bahan ejekan, seperti kelompok miskin, terbelakang, rendah, dsb. Mungkin masih tersisa trauma. Namun di mata dunia, saat ini kita sama.
Mungkinkah fikiran kita tentang pribumi bisa sedikit bergeser ke hal-hal yang lebih positif? Wollohu'alam
Tabik,
Fahrizal